Kapanlagi.com - Melayang diatas panggung harus dilakoni Widy Soediro Nichlany atau yang akrab disapa Widy saat lagu Seandainya keluar dari bibir manis vokalis grup band Vierra tersebut. Bagai bidadari Widy seolah terbang dengan kedua sayap putih yang terpasang di belakang gaun putihnya, diiringi kilatan cahaya diantara awan yang berarak pada big screen panggung Mega Konser Semesta Cinta yang disiarkan langsung RCTI pada Selasa (23/11) mulai pukul 22.00 WIB dari Hall D, JIEXPO Kemayoran, Jakarta.Gimick cantik dengan balutan visual apik diberikan sebagai perpaduan konser musik dengan pesan kepedulian lingkungan hidup, terutama untuk generasi muda untuk tetap menjaga keseimbangan alam semesta dengan menjaga arti kata cinta pada sesama. Seperti tertuang dalam lagu Senandung Pertemanan, dan Ayo Semangat yang dimedley dengan ciamik oleh The Changcuters yang tampil usai Widy Vierra kembali turun setelah bergelantungan dengan tali sling diatas panggung pada pertengahan acara.

Sebelumnya J-Rocks yang tampil pertama diawal acara langsung menyengat dengan membawakan lagu Meraih Mimpi dan langsung disambut hujan kembang api dari atas panggung dan percikan api lainnya pada big screen, melambangkan arti semangat untuk meraih mimpi. Bahkan aksi menyemburkan api dari mulut juga disuguhkan 4 pemain sirkus yang dihadirkan saat lagu Lepaskan Diriku dibawakan kembali oleh J-Rocks.

Unsur air dihadirkan d Masiv untuk melembutkan api yang sempat bergejolak. Lewat tembang Apa Salahku, Ryan sang vokalis d Masiv bernyanyi dengan guyuran air hujan dan hadir dalam plasma besar ditengah panggung, mengiringi 4 personel d Masiv lainnya yang bermain diatas panggung. Baru diakhir lagu Ryan tampil dengan setelan jas hitam yang basah kuyup.

Kolaborasi menarik sempat terjadi ketika J-Rocks tampil membawakan lagu Madu dan Racun, Widy Vierra muncul membawakan reff lagu Madu dan Racun dengan mengeluarkan suara scream ala penyanyi thrash metal.

Mega Konser Semesta Cinta akhirnya rampung setelah melewati satu setengah jam pertunjukannya dengan kolaborasi dari Ryan d Masiv, Tria Changcuters, Widy Vierra, dan Iman J-Rocks yang membawakan lagu Badai Pasti Berlalu yang mengharu biru.
 
JAKARTA, (PRLM).- Sebanyak 1.000 band dan penyanyi solo akan menggalang dana yang disumbangkan untuk korban bencana alam. Kegiatan sosial itu dikemas dalam bentuk konser akbar tiga hari tiga malam nonstop di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur 17-19 November 2010. Di antara band dan penyanyi yang sudah memastikan tampil, yakni Slank, D'Masiv, Pinkan Mambo, Maia Estianty, Viera, Boomeran, Power Salve, Blackout, The Changcuters, Wayang, The Fly, Rhoma Irama, Sone 2, Pasto, dan Gea.

Salah satu penggagas konser, Agum Gumelar mengatakan, konser tersebut sebagai salah satu bentuk rasa kepedulian para band dan penyanyi Indonesia. Para pendukung konser sangat sadar, korban bencana alam sangat membutuhkan bantuan. Untuk itu, seluruh penghasilan dari konser ini akan diserahkan kepada korban bencana alam yang ada di Papua, Mentawai dan wilayah sekitar Gunung Merapi.

Menurut Agum Gumelar, konser musik tiga hari tiga malam itu akan mengambil tema "Bersatu Atasi Bencana". Konser ini bisa jadi mendorong rasa solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu saudaranya yang sedang tertimpa musibah. Di sisi lain, acara ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain. Sebelumnya acara konser terbesar tercatat di Amerika Serikat dengan melibatkan 700 band. Namun, di Indonesia pendukung konser nanti mencapai 1.000 band dan penyanyi solo.
SEMENTARA
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Derai air mata yang kini tengah membasahi ibu pertiwi akibat bencana yang datang silih berganti telah meletupkan sisi kemanusian pada diri para musisi anak negeri.

Jika tak ada aral, perhelatan bertajuk 1000 Bands United ini akan memberikan kontribusinya untuk membantu para korban bencana yang telah meluluhlantakkan bumi Wasior, Mentawai, dan juga para korban bencana semburan gunung Merapi di Yogyakarta.

Festival musik yang memasang tagline 'Bersatu Atasi Bencana' ini dijadwalkan hadir pada 17-19 Desember mendatang di Buperta Pramuka, Cibubur, Jakarta.

''Ini sebuah proyek yang cukup ambisius karena melibatkan begitu banyak band. Tetapi buat kami pertunjukkan ini menjadi sangat berarti karena kita akan bisa memberikan kontribusi buat membantu para korban bencana di negeri ini,'' kata Bimbim, penabuh drum grup band Slank, pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/11).

Bimbim tak hanya sendiri yang menyimpan asa terhadap perhelatan ini. Sejumlah musisi kondang dan senior pun turut menggaungkan semangat untuk bisa saling berbagi lewat bahasa universal bernama musik. ''Ini acara yang sangat baik,'' kata Maia Estianty. ''Kami sangat bergembira bisa turut terlibat dalam acara ini.''

Dari line-up artis yang terlibat di gawean akbar ini, hampir semua musisi kesohor di negeri ini turut ambil bagian. Di antaranya ada Slank, Ungu, D'Masiv, The Changcuters, Andra and The Backbone, GIGI, Ridho dan Rhoma Irama hingga musisi balada Iwan Fals.

Agum Gumelar selaku pelindung dari kegiatan ini menilai hadirnya event musik semacam ini sangat berarti buat memberikan semangat kepada para korban bencana. ''Inilah wujud kepedulian yang diberikan para musisi kepada para korban bencana,'' katanya.

Agum mengatakan, konser ini akan menjadi gelaran yang besar dengan menghadirkan seribu band Tanah Air. "Di Amerika Serikat saja ada even musik besar bernama Woodstock yang hanya menghadirkan 700 band dan penyanyi. Nah, bisa dibayangkan kalau ini ada seribu band seperti apa jadinya,'' kata mantan ketua umum PSSI ini.

Harry 'Koko' Santoso -- salah satu penyelenggara dari Deteksi Production, mengatakan hasil penjualan tiket dari konser selama tiga hari akan disumbangkan seluruhnya kepada para korban bencana. Untuk banderol tiketnya sendiri dipatok seharga Rp50 ribu.

''Kami tak akan mengambil sepeser pun uang hasil penjualan tiket ini. Kami berani melakukan ini karena dukungan yang diberikan untuk konser ini ternyata begitu besar. Jadi mengapa tidak kami sumbangkan saja seluruhnya,'' kata dia.

Koko juga menjelaskan dalam kegiatan selama tiga hari nanti pihaknya akan menghadirkan sejumlah kelompok musik tradisional. Di antara penampil yang telah memastikan kehadirannya berasal dari Papua, Manado, Samarinda, Riau, Kupang, Aceh, Padang Sedempuan, dan masih banyak daerah lainnya di negeri ini. ''Kemungkinannya akan ada sekitar dari 20 daerah,'' katanya. ''Selain itu juga kami merencanakan juga untuk menghadirkan kelompok musik Melayu yang pernah meraih juara pada ajang Musik Melayu Dunia.''

Sementara itu terkait upaya pengumpulan dana, festival ini juga menghadirkan fotografer terkemuka Darwis Triadi. Dia berencana hasil jepretannya nanti akan bisa dilelang. ''Nanti tiap foto akan saya cetak hitam-putih dengan ukuran 70 cm x 100 cm. Foto-foto tersebut akan kita lelang sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta,'' kata Darwis menjelaskan.
 
Picture
Kapanlagi.com - Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini, menggerakkan hati para artis, musisi ibukota dan sejumlah pihak untuk menggalang dana dalam sebuah konser spektakuler bertajuk 1000 Bands United. Acara bertema 'Bersatu Atasi Bencana' tersebut direncanakan akan berlangsung selama 3 hari 3 malam, yakni dari tanggal 17-19 Desember 2010 di Buperta Pramuka, Cibubur, Jakarta. Hadir dalam preskon yang digelar di Grand Ballroom Hotel Hyatt Jakarta, Kamis (4/11) sore, beberapa tokoh dan public figure, seperti Agum Gumelar, Remy Soetansyah, Bimbim Slank, Maia Estianty, Judy Natasatria Ahitianto (Group Head Gaming & Content Indosat), Darwis Triadi, HB. Naveen (Falcon Cares), dan Hari Santoso (Deteksi Production).

Agum selaku Advisor Falcon Cares sekaligus Steering Committee, menyebut bahwa acara tersebut bakal menjadi very very big event, karena menghadirkan 1000 grup band, di antaranya Slank, Boomerang, Iwan Fals, Blackout, Gigi, d Masiv, Vierra, Geisha, Ungu, Pas Band, Rhoma Irama, Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band, Kangen Band, Maia Estianty, Pasto, Cokelat, Samsons, Kotak, Wali, God Bless, Kerispatih, The Changcuters, dan masih banyak lagi.

Tiket dijual dengan harga Rp50 ribu per hari dan semua hasil penjualan akan disumbangkan bagi korban bencana alam di Mentawai, Merapi dan Wasior. Event ini terselenggara berkat kerjasama Indosat, Deteksi Production, Falcon Cares, serta banyak lagi musisi dan fotografer sekelas Darwis Triadi.

"Di Amerika saja, event musik besar Woodstock menghadirkan 700 band sekaligus penyanyi. Nah, ini 1.000 band, ini adalah even besar, dan ini adalah wujud kepedulian kita bagi para korban bencana," kata Agum Gumelar saat press-conference sore ini.

Sementara, Darwis Triadi mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan sumbangsih berupa dokumentasi dari event tersebut. "Saya lihat belum ada buku dokumentasi konser musik. Justru ini untuk tujuan berikutnya, dengan mendokumentasikannya. Ini saatnya musisi kita tampil di dunia," tandasnya.
 
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Musisi Yogyakarta menggelar konser musik amal bertajuk "Gugur Gunung" untuk mengumpulkan dana bagi korban bencana letusan Gunung Merapi dan gempa disertai tsunami di Mentawai.

"Konser yang berlangsung tiga hari pada 29-31 Oktober di Universitas Gadjah Mada dan Cafe Liquid tersebut merupakan bentuk solidaritas musisi Yogyakarta terhadap korban bencana Gunung Merapi dan gempa tsunami Mentawai," kata Ketua Panitia "Gugur Gunung" Erik Soekamti di Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010).

Ia mengatakan, ada 58 musisi ataupun kelompok musik dari Yogyakarta dan luar Yogyakarta yang berpartisipasi dalam acara pengumpulan dana kemanusiaan tersebut.

"Musisi dari Yogyakarta antara lain adalah Sheila on 7, Letto, Shaggy Dog, dan Endank Soekamti. Selain konser musik, juga diadakan lelang benda-benda milik musisi," katanya.

Sejumlah musisi nasional, menurut Erik, telah bersedia untuk memberikan barang-barangnya untuk dilelang, misalnya, gitaris Eet Sjahrani yang akan melelang mikrofon miliknya dan vokalis kelompok D`Masiv, Ryan, yang memberikan sepasang sepatunya untuk dilelang.

"Aksi-aksi tersebut merupakan wujud spontanitas kami, seluruh keperluan untuk menggelar konser dan acara lelang merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak. Panitia tidak mengeluarkan uang untuk menggelar acara ini," katanya.

Menurut dia, ide penggalangan dana kemanusiaan tersebut bermula dari pembicaraan beberapa musisi Yogyakarta melalui situs jejaring sosial Twitter.

"Bahkan pengorganisasian acara tersebut juga dilakukan melalui Twitter. Ternyata antusiasme musisi Yogyakarta untuk menggelar acara amal tersebut sangat besar," katanya.

Ia mengatakan, aksi yang disertai pembagian masker bagi para penonton konser tersebut meskipun digelar dengan sederhana, diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana.

"Aksi ini lebih tepat disebut sebagai gotong royong, sesuai tema acara yaitu 'Gugur Gunung'. Meskipun nantinya jumlah dana yang terkumpul tidak seberapa, kami harap ini dapat membantu," katanya.

 
Picture
Sriwijaya Post - Jumat, 29 Oktober 2010 16:26 WIB PALEMBANG - Malam ini D'Masiv salah satu grup band papan atas konser di Center Stage Novotel Palembang. Konser yang diusung Esia PT Bakrie Telecom TBK ini di mulai pukul 20.00 sampai selesai.

Manager Coomerce Regional Sumbagsel PT Bakrie Telecom TBK, Chandra dalam keterangan persnya kepada wartawan bersana D"Masiv mengatakan, konser musik ini merupakan bentuk penghargaan Esia terhadap dukungan dan loyalitas mansyarakat Palembang.


Sehingga Esia dapat melayani kebutuhan telepon dengan
baik. "Tujuan lainnya mengarah pada fokus Esia untuk lebih memperluas penetrasi pada segmen kaum muda." ujar Chandra.

D'Masiv yang diwakili vokalis Rian, dalam keterangan persnya mengaku senang bisa tampil di Palembang."Dalam penampilan nanti malam kami akan tampil membawakan 12 lagu," ujar Rian.

Untuk nonton konser ini harga tiket Rp 149 ribu, mendapat satu buah hp Esia Connnet, Tiket dapat dibeli Tiket Box Center Stage Palembang.


 
Picture
Jumat (25/6) malam ini, d’Masiv akan konser di Entrance The Music Temple, Grand Aston Medan, mulai pukul 21.00 WIB. Band jebolan A Mild Live Wanted 2008 ini akan hadir dengan sejumlah hits mereka.
“Besok kita akan menampilkan yang terbaik untuk Medan,” ujar Ryan kepada wartawan saat press conference di Entrance, Kamis (24/6) kemarin. Setidaknya, Ryan dkk akan tampil selama kurang lebih satu jam.

“d’Masiv merupakan band yang kian digemari di Medan, tanpa pandang bulu, tua maupun muda banyak yang menyukai musik mereka,” ujar Fery Budiman, bos Anak Medan Production, EO konser d’Masiv.

Hafiz, dari PT. Bentoel International Investama Tbk, menambahkan, konser d’Masiv di Medan mampu memuaskan dahaga anak musik anak Medan. Apakah benar demikian? Kita lihat saja nanti malam…


 
Picture
Banda Aceh (ANTARA News) - Penampilan grup band papan atas D`Masiv dan J Rocks di pelataran parkir stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Sabtu (5/6) malam dalam cuaca hujan deras yang disertai angin kencang.

Meskipun latar dan atap panggung lepas akibat hempasan angin kencang serta hujan deras namun konser yang dihadiri ribuan pengunjung tetap berlangsung semarak.

Hujan yang membasahi panggung berukuran 18 X 12 meter dan angin kencang sempat mengakibatkan konser musik yang dipelopori Surya Profesional Mild Tour 2010 tertunda selama satu jam lebih.

"Walaupun hujan badai kami tetap menyaksikan penampilan D`Masiv dan J Rocks, sebab sudah lama kami menantikan konser ini," kata seorang penonton, Hendra (18).

Ratusan penonton terlihat basah dan kedinginan dalam hujan dan angin kencang namun tetap antusias menunggu penampilan grup band favoritnya.

Angin kencang juga mengakibatkan beberapa tenda yang dipasang panitia ambruk bahkan jaringan PLN di sekitar stadion tersebut juga padam beberapa saat.

Sebelum mulai melantunkan tembang-tembang hitsnya, vokalis D`Masiv, Ryan mengajak penonton mengheningkan cipta untuk mantan tokoh GAM, Tgk.Hasan Muhammad Di Tiro, yang meninggal dunia pada 3 Juni di Rumah sakit Umum Zainal Abidin.

"Kami semua turut berduka atas berpulangnya Hasan Tiro, mari kita mengheningkan cipta untuk almarhum agar mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," kata Ryan.

Promotor konser Mahaka Entertainment, Hasani Abdul Gani mengatakan Surya Profesional Mild Tour 2010 di Banda Aceh merupakan kota ke delapan dari 20 tempat yang direncanakan.

Tour itu akan berlanjut ke kota-kota lainnya seperti Dumai, Lampung, Medan dan Siantar hingga 7 Agustus 2010.(KR-IRW/Z002)

 
Picture
Sejumlah artis tampil dalam konser amal untuk korban letusan Gunung Merapi, kemarin (28/10). Hasil pengumpulan dana lewat konser yang dihelat selama 10 jam nonstop di FX Mall, Jakarta itu, akan dikirim ke kamp-kamp pengungsian hari ini.

Beberapa artis yang terlibat antara lain adalah Naif, Alexa, d"Masiv, Abdul and The Coffee Theory, Tompi, serta Glenn Fredly. Selain menyumbangkan suara, mereka juga memberikan bantuan materi. Misalnya berupa uang, makanan, dan pakaian layak pakai.

Glenn misalnya. Pelantun tembang Januari itu menyumbangkan lebih dari 10 kardus pakaian layak pakai. "Ini pakaian sehari-hari saya yang masih layak dipakai. Bukan pakaian bekas," ucapnya.

Menurut Glenn, sumbangan pakaian dianggap sebagai salah satu bentuk sumbangan langsung yang bisa diberikan kepada korban selamat di pengungsian. "Saya sih kebayang, pas dengar ledakan, semua warga pasti lari tanpa berpikir untuk berkemas," papar mantan suami Dewi Sandra tersebut.

Selain membantu korban Merapi, Glenn juga mengaku berniat mengunjungi korban banjir di Wasior, Papua. "Jika kondisi sudah memungkinkan, saya akan datang ke Wasior. Baru kemudian, saya pergi ke Mentawai (mengunjungi korban gempa dan tsunami, Red)," tuturnya.

Sementara bagi David, vokalis Naif, konser amal itu pun memberikan kesan tersendiri. Soalnya, banyak kerabatnya yang tinggal di sekitar Gunung Merapi. "Untung, semua tidak apa-apa," ujarnya.

 
Ditulis oleh Rere Anindita

Di sela-sela kesibukan seorang vokalis, malam-malam hingar bingar nan cantik, gue melakukan wawancara jarak jauh dengan si vokalis. Melalui teknologi Blackberry Messenger, terjadilah percakapan dengan Rian Ekky Pradipta alias Rian d’Masiv sebagai berikut.
Bagaimana perasaan lo mau konser di Singapur?

Deg-degan, karena ini konser pertama d’Masiv di Singapura. Biasanya kita datang ke Singapur liburan atau nonton konser band-band luar.

Gue pernah baca tweet lo, taun lalu kan lo nonton konser Keane di Fort Canning Park, sekarang lo yang konser disitu waktu tau hal itu reaksi lo gimana? Lalu ada persiapan khusus?

Ya itu dia. Waktu itu gue ngebayangin kalo gue bakal manggung ditempat ini dan ternyata sekarang terwujud. Jelas, ada persiapan khusus. Kita bakalan nampilin sesuatu yang lebih special. Banyak kejutan yang bakal kita bikin. Semoga penonton di Singapur suka.

Kira-kira lo ada bayangan gak, gimana Masivers di Singapur waktu nonton kalian nanti? Apa akan seheboh di Indonesia?

Itu dia gue blom ada bayangan. Ya harapannya sih nanti bisa banyak yang nonton, apa lagi d’Masiv bakal main bareng Sheila On 7 yang mungkin sudah punya banyak fans disana karena mereka memang lebih senior daripada kami.

Gimana perasaan lo bakalan satu panggung sama band fenomenal seperti Sheila On 7, apalagi ini di luar negeri?

Waaaahhh kebetulan udah sering maen bareng di Indo. Tapi jujur aja gue salah satu fans berat-nya Sheila On 7. Jadi suatu kebanggaan juga bisa main bareng Sheila On 7, apalagi di negara orang.

Nah apa lo ada rasa takut respon penonton kurang antusias kepada d’Masiv?

Kalo kita sih mau yang nonton satu orang atau dua orang bukan masalah, karena bayarannya tetep kok..hahaha. Apapun respon mereka, kita cuma berusaha untuk nampilin yang terbaik, biar orang yang dateng nonton ngga nyesel. Dan yang pasti kita juga pingin Masivers tersebar di Singapur.

Ada rencana kolaborasi sama Sheila On 7? Atau sama anak Singapur mungkin?

Pokoknya liat aja nanti! ;)

Ngomong-ngomong, apa sudah ada Masivers di Singapur? Apa lo mau meresmikan fans club seperti yang ada di Indonesia?

Haha.. Seru juga kalo kita ngeresmiin Masivers kayak di Indo. Kalo gue liat sepertinya disana udah ada yang suka sama lagu-lagu d’Masiv. Ya gue tau dari Facebook dan Twitter, ada banyak orang Singapur yang nungguin d’Masiv.
Nah, lo bakalan jual merchandise lo gak nih nanti?

Mungkin ada juga tapi gak banyak. Karena emang kita bikin limited banget dan ‎​hanya orang-orang yang beruntung yang bisa dapet.

Apa pendapat lo tentang merchandise baru d’Masiv yang dibikin sama anak Singapur?

Muantap ituuu!

Kira-kira ke depannya lo pengen dia bikin semua merchandise lo gak?

Kalo emang nanti anak-anak yang lainnya cocok, mungkin aja.

Ada persiapan kostum khusus gak buat manggung disini?

Ada, tapi tetap dengan ciri khasnya d’Masiv, pengennya sih gak terlalu berlebihan.

Denger-denger kan d’Masiv punya fashion consultant sendiri tuh. Apa dia mempunyai peran penting?

Bisa di bilang dia yang membentuk image d’Masiv, jadi secara fashion, iya. Kebetulan kita punya fashion consultant sendiri, namanya Rangga ‎​dan yang pasti dia bikin image setiap personil dengan karakter masing-masing.

‎​Cerita dikit donk pengalaman lo dengan Masivers yang paling berkesan.

Masivers itu menurut gue luar biasa banget. Di Indo loyalitas mereka sangat-sangat edan. Alhamdulilah Masivers udah menyebar di seluruh Indonesia dan selalu berkesan kalo ketemu mereka.

Hal tergila apa yg pernah lo alamin?

Ya banyak, mereka rela jauh-jauh dari luar pulau dateng nemuin kita.

Ada gak yang paling gila tiba-tiba nyium lo?

Waah itu mah sering..hahahaha. Main cium-cium.

Pernah cinlok sama Masivers?
Wah kalo itu engga. Tapi jodoh siapa yang tau..hahahahhaha.

Lalu hal tergila apa yang lo harapkan dari Masivers Singapore?

Ya cukup mereka hapal lagu d’Masiv aja.. Itu udah gila buat kita.

Ada harapan yang lebih gila lagi?

Hahhhaha itu gak tau,belom keliatan soalnya. Ya gue si gak muluk-muluk kok, mereka bisa suka dan bernyanyi aja kita seneng. Gak bisa gokil, kita alim-alim soalnya…hahahahahaha.

Harapan tergila lo akan konser di singapur?

Harapannya nanti yang nonton penuh. Sepenuh kalo orang-orang Singapur nonton band-band bule.

Pesen-pesen buat Masivers Singapur lo pengen kayak bagaimana?

Pesennya sebelum nonton nanti, kalo bisa dengerin lagu-lagu d’Masiv dulu. Kalo albumnya belom ada di Singapur, bisa liat diYoutube atau yang lainnya.

Nah, d’Masiv pengen ketemu tuh sama kalian-kalian yang berdomisili di Singapur! Mau ketemu d’Masiv juga kan? Yang mau ngobrol-ngobrol sama d’Masiv, dateng aja ke..

Tempat            : KBRI (7 Chatsworth Road)

Tanggal            : 1 Juni 2010

Waktu              : 6-7 pm

GRATIS! Spesial buat pelajar-pelajar Indonesia di Singapur! Kita bakal ngobrol asik, foto bareng, bahkan bisa dengerin d’Masiv tampil akustik. Dijamin seru!

Buat yang mau dengerin d’Masiv manggung bareng Sheila On 7, pesen tiket kamu di sistic.com.sg sekarang juga!

Indo Music Fest Singapore 2010 featuring Sheila On 7 & d’Masiv:

Tempat                        : Fort Canning Park

Tanggal                        : 2 Juni 2010

Waktu                          : 8-11 pm

Admission                   : – Standard Tickets: *$48 Free standing/seating, BYO mats

- Special Package: *$88 for 100pax only! Concert and an exclusive 1-hr with the bands before concert from 5-6pm.
Sampai ketemu disana!