JAKARTA, (PRLM).- Sebanyak 1.000 band dan penyanyi solo akan menggalang dana yang disumbangkan untuk korban bencana alam. Kegiatan sosial itu dikemas dalam bentuk konser akbar tiga hari tiga malam nonstop di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur 17-19 November 2010. Di antara band dan penyanyi yang sudah memastikan tampil, yakni Slank, D'Masiv, Pinkan Mambo, Maia Estianty, Viera, Boomeran, Power Salve, Blackout, The Changcuters, Wayang, The Fly, Rhoma Irama, Sone 2, Pasto, dan Gea.

Salah satu penggagas konser, Agum Gumelar mengatakan, konser tersebut sebagai salah satu bentuk rasa kepedulian para band dan penyanyi Indonesia. Para pendukung konser sangat sadar, korban bencana alam sangat membutuhkan bantuan. Untuk itu, seluruh penghasilan dari konser ini akan diserahkan kepada korban bencana alam yang ada di Papua, Mentawai dan wilayah sekitar Gunung Merapi.

Menurut Agum Gumelar, konser musik tiga hari tiga malam itu akan mengambil tema "Bersatu Atasi Bencana". Konser ini bisa jadi mendorong rasa solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu saudaranya yang sedang tertimpa musibah. Di sisi lain, acara ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain. Sebelumnya acara konser terbesar tercatat di Amerika Serikat dengan melibatkan 700 band. Namun, di Indonesia pendukung konser nanti mencapai 1.000 band dan penyanyi solo.
SEMENTARA
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Derai air mata yang kini tengah membasahi ibu pertiwi akibat bencana yang datang silih berganti telah meletupkan sisi kemanusian pada diri para musisi anak negeri.

Jika tak ada aral, perhelatan bertajuk 1000 Bands United ini akan memberikan kontribusinya untuk membantu para korban bencana yang telah meluluhlantakkan bumi Wasior, Mentawai, dan juga para korban bencana semburan gunung Merapi di Yogyakarta.

Festival musik yang memasang tagline 'Bersatu Atasi Bencana' ini dijadwalkan hadir pada 17-19 Desember mendatang di Buperta Pramuka, Cibubur, Jakarta.

''Ini sebuah proyek yang cukup ambisius karena melibatkan begitu banyak band. Tetapi buat kami pertunjukkan ini menjadi sangat berarti karena kita akan bisa memberikan kontribusi buat membantu para korban bencana di negeri ini,'' kata Bimbim, penabuh drum grup band Slank, pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/11).

Bimbim tak hanya sendiri yang menyimpan asa terhadap perhelatan ini. Sejumlah musisi kondang dan senior pun turut menggaungkan semangat untuk bisa saling berbagi lewat bahasa universal bernama musik. ''Ini acara yang sangat baik,'' kata Maia Estianty. ''Kami sangat bergembira bisa turut terlibat dalam acara ini.''

Dari line-up artis yang terlibat di gawean akbar ini, hampir semua musisi kesohor di negeri ini turut ambil bagian. Di antaranya ada Slank, Ungu, D'Masiv, The Changcuters, Andra and The Backbone, GIGI, Ridho dan Rhoma Irama hingga musisi balada Iwan Fals.

Agum Gumelar selaku pelindung dari kegiatan ini menilai hadirnya event musik semacam ini sangat berarti buat memberikan semangat kepada para korban bencana. ''Inilah wujud kepedulian yang diberikan para musisi kepada para korban bencana,'' katanya.

Agum mengatakan, konser ini akan menjadi gelaran yang besar dengan menghadirkan seribu band Tanah Air. "Di Amerika Serikat saja ada even musik besar bernama Woodstock yang hanya menghadirkan 700 band dan penyanyi. Nah, bisa dibayangkan kalau ini ada seribu band seperti apa jadinya,'' kata mantan ketua umum PSSI ini.

Harry 'Koko' Santoso -- salah satu penyelenggara dari Deteksi Production, mengatakan hasil penjualan tiket dari konser selama tiga hari akan disumbangkan seluruhnya kepada para korban bencana. Untuk banderol tiketnya sendiri dipatok seharga Rp50 ribu.

''Kami tak akan mengambil sepeser pun uang hasil penjualan tiket ini. Kami berani melakukan ini karena dukungan yang diberikan untuk konser ini ternyata begitu besar. Jadi mengapa tidak kami sumbangkan saja seluruhnya,'' kata dia.

Koko juga menjelaskan dalam kegiatan selama tiga hari nanti pihaknya akan menghadirkan sejumlah kelompok musik tradisional. Di antara penampil yang telah memastikan kehadirannya berasal dari Papua, Manado, Samarinda, Riau, Kupang, Aceh, Padang Sedempuan, dan masih banyak daerah lainnya di negeri ini. ''Kemungkinannya akan ada sekitar dari 20 daerah,'' katanya. ''Selain itu juga kami merencanakan juga untuk menghadirkan kelompok musik Melayu yang pernah meraih juara pada ajang Musik Melayu Dunia.''

Sementara itu terkait upaya pengumpulan dana, festival ini juga menghadirkan fotografer terkemuka Darwis Triadi. Dia berencana hasil jepretannya nanti akan bisa dilelang. ''Nanti tiap foto akan saya cetak hitam-putih dengan ukuran 70 cm x 100 cm. Foto-foto tersebut akan kita lelang sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta,'' kata Darwis menjelaskan.
 
Picture
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rian D'Masiv turut prihatin dengan kejadian letusan bencana gunung Merapi. Apalagi sang kakek jadi korban dahsyatnya hujan abu di kota Yogyakarta..

Kakek, yakni bapak dari mama Ryan memang tinggal di kawasan yang tidak jauh dari lokasi bencana.Tak pelak si kakek terkena dampak debu

"Kalau keluarga disana sih aman. Nggak ada yang ngungsi, paling pakai masker aja karena abunya sampai ke rumah. Aku telponan dengan keluarga disana, masih aman sih. Di rumah disana ada kakek, orang tuanya mama," jelas Rian, saat ditemui di KebonJeruk, Jakarta Barat, Kamis (4/11/2010).

Vokalis D'Masiv ini mengaku sedih dan prihatin melihat bencana ini. "Aku ngeliatnya yang pasti sebagai WNI, ngeliat bencana sekarang pasti sedih banget karena kebetulan langsung terjadi di beberapa tempat, kayak di Merapi, kebetulan aku kan juga dari Jogja," tandasnya.

This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
 
Picture
JAKARTA - Rian D’Masiv bersyukur keluarganya selamat dari bencana letusan gunung Merapi Yogyakarta.

“Kalau keluarga di sana sih aman. Enggak ada yang mengungsi,” kata dia saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (4/11/2010).

Letusan gunung Merapi yang hampir berlangsung sepekan ini juga dirasakan oleh keluarga Rian di Yogyakarta. Dia mengatakan keluarga tidak ada yang mengungsi, karena tinggal di kota Yogyakarta.

“Enggak ada yang mengungsi, paling hanya pakai masker saja, karena abunya sampai ke rumah,” imbuh vokalis D’Masiv itu.

Kabar tersebut didapatnya setelah berkomunikasi dengan keluarga di Yogyakarta melalui telepon. Kata Rian, keluarga yang di antaranya adalah ayahanda dari ibunya, masih aman.

“Di rumah di sana ada kakek, orangtuanya mama. Masih aman sih,” kata dia.

Tentang kegiatan D’Masiv menyikapi bantuan bagi korban bencana, Rian mengatakan sudah mengadakan galang dana beberapa kali. Meskipun jumlahnya tidak besar, dia mengatakan D’Masiv tetap menyisihkan dana tersebut untuk membantu korban bencana.

“Hasil dari manggung, walaupun enggak seberapa, tapi kita coba untuk sumbangkan,” kata dia.

Dikatakan Rian, penggemar D’Masiv yang tergabung dalam Masivers di Yogyakarta juga mengadakan galang dana dan terjun langsung membantu para pengungsi.

“Kebetulan Masivers di sana juga melakukan kegiatan sosial,”

 
Jakarta Fans berperan penting bagi band d'Masiv. Mendengar para penggemarnya terkena musibah bencana alam d'Masiv pun tidak bisa tinggal diam. Mereka terus memantau kondisi penggemarnya.

"Kemarin sempat nanya, kebetulan Masivers (sebutan untuk fans d'Masiv) di sana juga ngelakuin kegiatan sosial. Nggak cuma karena bencana aja. Tapi memang selalu komunikasi sama yang di sana," ujar Rian sang vokalis, ditemui usai mengisi acara 'DahSyat' di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (4/11/2010).

d'Masiv juga ikut membantu korban bencana dengan tampil di beberapa acara amal. Mereka juga menyisihkan hasil dari manggung untuk menyumbang.

Kebetulan Rian dan Kiki, gitaris d'Masiv juga besar di Yogyakarta. Bahkan hingga kini orangtua ibunda Rian dan Kiki masih tinggal di Kota Gudeg tersebut. Namun kondisi keluarga Rian cukup aman dari bencana Gunung Merapi.

Rian pun bersyukur karena lagu 'Jangan Menyerah' milik d'Masiv bisa jadi penyemangat bagi korban bencana.

"Awalnya kan itu buat semangatin aku sendiri, tapi ternyata jadi meluas. Karena sekarang lagi banyak cobaan, mudah-mudahan dengan adanya lagu itu kita jangan larut dalam kesedihan. Kita syukuri apa yang ada, nggak boleh patah semangat," jelas Rian.
 
Picture
Kapanlagi.com - Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini, menggerakkan hati para artis, musisi ibukota dan sejumlah pihak untuk menggalang dana dalam sebuah konser spektakuler bertajuk 1000 Bands United. Acara bertema 'Bersatu Atasi Bencana' tersebut direncanakan akan berlangsung selama 3 hari 3 malam, yakni dari tanggal 17-19 Desember 2010 di Buperta Pramuka, Cibubur, Jakarta. Hadir dalam preskon yang digelar di Grand Ballroom Hotel Hyatt Jakarta, Kamis (4/11) sore, beberapa tokoh dan public figure, seperti Agum Gumelar, Remy Soetansyah, Bimbim Slank, Maia Estianty, Judy Natasatria Ahitianto (Group Head Gaming & Content Indosat), Darwis Triadi, HB. Naveen (Falcon Cares), dan Hari Santoso (Deteksi Production).

Agum selaku Advisor Falcon Cares sekaligus Steering Committee, menyebut bahwa acara tersebut bakal menjadi very very big event, karena menghadirkan 1000 grup band, di antaranya Slank, Boomerang, Iwan Fals, Blackout, Gigi, d Masiv, Vierra, Geisha, Ungu, Pas Band, Rhoma Irama, Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band, Kangen Band, Maia Estianty, Pasto, Cokelat, Samsons, Kotak, Wali, God Bless, Kerispatih, The Changcuters, dan masih banyak lagi.

Tiket dijual dengan harga Rp50 ribu per hari dan semua hasil penjualan akan disumbangkan bagi korban bencana alam di Mentawai, Merapi dan Wasior. Event ini terselenggara berkat kerjasama Indosat, Deteksi Production, Falcon Cares, serta banyak lagi musisi dan fotografer sekelas Darwis Triadi.

"Di Amerika saja, event musik besar Woodstock menghadirkan 700 band sekaligus penyanyi. Nah, ini 1.000 band, ini adalah even besar, dan ini adalah wujud kepedulian kita bagi para korban bencana," kata Agum Gumelar saat press-conference sore ini.

Sementara, Darwis Triadi mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan sumbangsih berupa dokumentasi dari event tersebut. "Saya lihat belum ada buku dokumentasi konser musik. Justru ini untuk tujuan berikutnya, dengan mendokumentasikannya. Ini saatnya musisi kita tampil di dunia," tandasnya.
 
Picture
Jakarta - Vokalis band d'Masiv Rian prihatin melihat bencana yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Dalam waktu dekat ini, Rian pun berniat mempersembahkan sebuah lagu untuk para korban.

"Saya sempat tersentuh melihat kondisi korban yang kena bencana," ujar pelantun 'Merindukanmu' itu saat ditemui di Studio Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/11/2010) malam.

Sayangnya, Rian enggan mengungkapkan judul lagu tersebut. Rian mengaku lagu itu masih dalam proses penggarapan. Lirik dan aransemen lagu itu pun masih berubah-ubah.

"Lihat saja nanti seperti apa lagunya. Tunggu saja pokoknya," ucapnya.

Tidak hanya membuat lagu, d'Masiv baru-baru ini juga ikut terlibat membantu para korban bencana. Band asal Jakarta itu menyisihkan hasil penjualan tiket konser mereka untuk disumbangkan.

"Walau tidak besar tapi kita coba membantu," kata Rian.

Pemilik nama lengkap Rian Ekky Pradipta itu sempat panik ketika mendengar Gunung Merapi meletus. Kebetulan, Rian juga memiliki keluarga yang tinggal di Yogyakarta.

"Langsung telepon tanya keluarga di Yogya bagaimana. Tapi karena lokasinya jauh jadi sedikit aman," jelasnya.